Benarkah Alien sebenarnya adalah Jin?
Banyak orang akan tertawa membaca hal ini. Apakah mungkin jin mengembangkan teknologi UFO? Dan, bukankah UFO atau alien itu datang dari luar angkasa? Coba kalau kita lihat ke arah langit, bukankah begitu banyak bintang di langit. Dan bukankah suatu hal yang mubazir bila di sana tidak ada kehidupan?
Berhubung saya ingin menjelaskan kemungkinan bahwa alien adalah jin, sementara referensi mengenai jin ini sangat terbatas dari Alkitab (Bible), maka ijinkan saya untuk menggunakan AlQuran sebagai dasar referensi saya untuk membahas masalah jin ini.
Kehidupan di bintang lain memang tak dapat dipungkiri. Sebagai halnya kehidupan yang terjadi di bumi adalah karena kehendak Allah. Semua yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh Allah.
kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.
Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
Kedua ayat suci dalam Al Quran ini menegaskan bahwa langit dan bumi adalah ciptaan Allah dan dikeduanya, baik di langit dan bumi oleh Allah juga diciptakan makhluk-makhluk melata (makhluk yang berjalan di permukaan tanah) dan menghuni baik di langit (bintang/planet lain) maupun di bumi.
Oleh karena itu, bukankah mungkin saja UFO-UFO yang datang ke bumi ini adalah “makhluk melata” yang berasal dari planet lain (extra terrestrial)? Memang benar. Namun sampai sekarangpun belum bisa dipastikan dari mana mereka (alien) berasal. Bisa saja dari luar angkasa, walau berbagai fakta nampaknya melemahkan teori “extra terrestrial”.
Dari kesaksian beberapa korban penculikan oleh aliens serta banyaknya fakta tentang UFO yang meragukan dari sudut pandang ilmiah, menyebabkan orang mulai memikirkan suatu kemungkinan bahwa kalaupun seandainya mereka berasal dari “extra-terrestral” namun berasal dari dimensi lain (other-dimension) atau istilah yang mulai dipakai saat ini adalah “ultra-terrestrial”. Isitilah “ultra-terrestrial” ini kalau dalam bahasa Indonesia lebih tepat dinamakan “alam gaib”.
Sejauh ini, makhluk gaib yang dikenal manusia ada tiga macam, yaitu:
3. jin
hendak mendurhakai Allah.
Penjelasan bahwa iblis adalah dari golongan jin adalah:
ciptakan dari tanah”.
yang sangat panas.
Persamaan bahwa baik jin dan iblis diciptakan dari api, menunjukkan atau menyimpulkan bahwa iblis adalah dari golongan jin.
Saya tidak mempersoalkan perbedaan asal usul iblis, namun saat ini, antara malaikat dan iblis merupakan entity yang berbeda. Malaikat adalah makhluk yang beriman kepada Allah serta senantiasa bertasbih dengan memuji Allah. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas “free will”, mereka hanya menjalankan apa yang menjadi perintah Allah. Berbeda dengan malaikat, iblis dan demikian juga jin (termasuk manusia) memiliki kehendak bebas (free will). Memiliki kehendak bebas (free will) berarti mempunyai nafsu. Kehendak iblis adalah menyesatkan manusia. Apakah iblis bisa berketurunan?
sebagai penolong.
Menurut kepercayaan, jin berumur panjang dan memiliki kehidupan seperti manusia namun berada di dalam dimensi yang lain. Jin mampu berketurunan dan di antara mereka ada jin yang baik dan ada juga jin yang jahat. Menurut pendapat saya, yang dimaksud dengan jin ini dalam Alkitab adalah “roh jahat”. Di sini dikatakan sebagai roh jahat adalah karena merupakan jin yang jahat. Walau demikian, bisa saja pengertian “roh jahat” ini ditafsirkan sebagai iblis secara langsung atau setan.
Kembali kepada pertanyaan, benarkah Alien sebenarnya adalah Jin? Sebenarnya hal ini sangat mungkin sekali. Di hampir semua masyarakat di dunia, memiliki kepercayaan akan adanya makhluk gaib atau “spiritual beings”. Memang, kepercayaan terhadap hal seperti ini lebih banyak dijumpai pada masyarakat tradisional daripada masyarakat modern. Misalnya, di Indonesia dikenal adanya jin, tuyul, kuntilanak, dan lain sebagainya. Orang Indian di daratan Amerika juga mempercayai adanya makhluk-makhluk halus berupa roh yang menjaga dan juga kadang ada yang mengganggu.
Sebelum menjawab pertanyaan, apakah alien adalah jin, sebenarnya perlu dipertanyakan terlebih dahulu kepada diri kita masing-masing, apakah kita percaya pada adanya makhluk hidup yang berada di dimensi lain atau yang sering kita sebut sebagai alam gaib? Dan dimensi lain itu, menurut kepercayaan banyak orang, sebenarnya juga berada di bumi ini.
Bagi orang yang skeptis, tentunya tidak mudah untuk mempercayai makhluk gaib. Dan juga mereka tidak akan bisa menerima penjelasan dari sudut pandang agama. Mereka membutuhkan suatu penjelasan atau bukti-bukti yang benar-benar ilmiah, fisikal dan dapat dirumuskan secara pasti.
Dasar Pemikiran Alien adalah Jin
Bila kita mempercayai adanya jin atau makhluk halus, maka kita akan bertanya, di manakah mereka berada. Menurut kepercayaan, jin adalah makhluk yang menghuni bumi dan diciptakan sebelum Adam.
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
Apa tujuan Allah menciptakan jin?
mengabdi kepada-Ku.
yang menyembah jin.
banyakan mereka beriman kepada jin itu”.
Apakah jin mampu mengembangkan teknologi luar angkasa?
dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Di sini kita bisa melihat bahwa hakekat jin sebenarnya tidak berbeda dengan manusia. Keduanya adalah makhluk ciptaan Allah, keduanya mampu berketurunan dan bisa mati (hanya saja jin umurnya lebih panjang dan khusus untuk iblis waktu kematiannya ditangguhkan hingga akhir jaman), keduanya membutuhkan kekuatan (teknologi) untuk menembus langit dan bumi. Di sini ada suatu pemikiran, bahwa menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi ini, sebenarnya bisa juga diartikan sebagai menembus ke dimensi lain, yaitu dimensi langit dan dimensi bumi (manusia).
Menurut cerita beberapa orang yang mengaku bertemu dengan jin, maka kita bisa menyimpulkan bahwa beberapa jin (tidak semua), memiliki kemampuan untuk masuk ke dimensi manusia. Dan menurut pengalaman beberapa paranormal yang mengaku dapat berjalan-jalan ke alam jin, menunjukkan bahwa manusia juga dapat masuk ke dimensi jin.
Dan bila hal ini memang benar, bahwa jin bisa memasuki dimensi manusia, maka bisa saja kehadiran mereka itu dianggap alien oleh manusia. Dan karena mereka adalah makhluk yang asing dan aneh, sementara orang mungkin tidak berpikir akan adanya kemungkinan kehidupan di dimensi lain, maka alien itu akan dianggap berasal dari planet lain.
Beberapa korban kasus alien abduction menceritakan bahwa mereka melihat alien menembus tembok, tiba-tiba muncul dan menghilang, menunjukkan bahwa gejala seperti itu tidak berbeda dengan fenomena pemunculan jin. Persoalannya, menurut saya, jin juga mengalami perkembangan teknologi dan kebudayaan. Seperti halnya manusia, perkembangan teknologi di antara negara berbeda-beda. Ada yang masih memakai tombak, tapi ada juga yang sudah pakai rudal. Demikian juga bangsa jin, menurut saya, bisa saja jin yang ada di Indonesia, berbeda dengan jin yang ada di Eropa atau Amerika, misalnya.
Banyak ahli psikoterapis yang menangani kasus alien abduction akhirnya berkesimpulan bahwa alien yang menculik manusia merupakan suatu pekerjaan dari “spiritual beings” atau makhluk halus. Ini menjelaskan kenapa ada yang diculik pada jam 09.00 dan dikembalikan jam 09.00 juga. Padahal mereka merasa berjam-jam ketika diculik. Bahkan ada kasus yang unik, korban penculikan diambil jam 9.00 namun dikembalikan jam 7.00. Jadi, kasus-kasus seperti ini merupakan kasus perpindahan dimensi, di mana dimensi waktu kita bisa saja berbeda dengan waktu di dimensi lain.
Menurut kepercayaan, bentuk dan macam jin beraneka ragam, salah satunya adalah jin yang dapat terbang. Apakah mereka ini yang dimaksud dengan UFO? Dan apakah ini ada kaitannya dengan ayat dalam Surat Paulus kepada jemaat di Efesus: “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Ef 6:12)
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Ef 6:12)
Saya pribadi tidak menutup kemungkinan akan adanya kehidupan di luar angkasa yang sangat luas ini. Namun, menghadapi fenomena alien akhir-akhir ini, nampaknya yang kita hadapi bukanlah alien dari luar angkasa, melainkan alien dari dimensi lain.
Bila memang benar bahwa Iblis itu adalah “godfather” dari jin dan jin adalah alien yang kita kenal, maka tentunya sesuai dengan nubuatan dalam kitab-kitab suci, Iblis dan bala tentaranya akan beraksi kembali menjelang akhir jaman. Pertanyaannya, apakah masa kini memang merupakan masa menjelang akhir jaman? Akhir jaman bukanlah kiamat, namun akhir jaman adalah masa di mana jaman nantinya akan diperbaharui, diciptakan bumi dan langit yang baru. Entah bagaimana bentuknya, itu tergantung kepercayaan kita masing-masing.
Memang, banyak yang akan “kecewa” bila ternyata alien itu cumalah “bala tentara Iblis” atau “jin”. Pada prinsipnya, tak terkecuali saya, merasa kecewa juga akan kenyataan ini, di mana saya dulu berharap bahwa alien adalah makhluk dari luar angkasa yang baik hati. Namun adanya fakta-fakta yang saya temukan, membuat saya berpikir, haruskah saya mempercayai hal yang nampaknya benar itu, atau saya tetap keras kepala dengan pandangan yang lama?
Perjalanan antar dimensi bukanlah hal yang mustahil. Bahkan, konon, sebenarnya tidak diperlukan teknologi yang canggih untuk melakukannya. Dan bicara soal “canggih” sebenarnya hal ini adalah relatif. Kita tahu bahwa sejarah perkembangan manusia yang disebut homo sapiens, baru ribuan tahun saja, paling tidak belum sampai 10 ribu tahun. Sebelum masa itu, bangsa yang mungkin bisa disebut mirip dengan manusia adalah bangsa Neanderthal. Awal dari manusia modern adalah manusia Cro Magnon atau manusia gua. Sementara jauh sebelum Neanderthal, ada bangsa yang menghuni bumi ini, yang cukup cerdas, yakni yang kita sebut sebagai Homo Erectus, sebagian dari mereka hidup di Cina (peking), Jawa (manusia Trinil), sebagian Afrika dan sebagian juga di Eropa.
Menurut pemikiran saya, Adam adalah golongan dari manusia pertama jenis Homo Sapiens, yang mulai ada (diciptakan) sekitar 7000 tahun yang lalu. Sebelum Adam, bumi ini sudah dihuni oleh “manusia” jenis lain yang boleh jadi sudah memiliki teknologi yang maju. Siapakah mereka? Apakah mereka itu adalah yang kita anggap sebagai alien?
Menurut Plato di bumi ini ribuan tahun yang lalu ada bangsa Atlantis yang sangat maju. Memang, diduga ada peradaban yang maju sebelum Adam, yakni bangsa Atlantis dan Lemuria. Atlantis berada di daerah Atlantik, sementara Lemuria berada di daerah Indonesia ini (Kawasan Asia Tenggara). Kedua bangsa ini menurut para ahli “sudah punah”. Namun pertanyaannya, apakah memang benar sudah punah? Apakah mereka masih tetap ada, namun mereka hidup di dimensi lain? Kalau memang benar berada di dimensi lain, dari mana kita mengetahui adanya bangsa tersebut? Bisa saja dari orang yang pernah “menjelajah” ke dimensi lain, baik secara sengaja atau tidak, atau mungkin ada di antara mereka yang berhasil menyeberang ke dimensi kita dan memberitahu tentang keberadaannya. Oleh karena itu, mencari sisa-sisa peradaban mereka menurut saya adalah sulit, karena sebenarnya mereka berada di “spektrum” yang lain.
Kita punya banyak legenda dan mitologi, yang tentunya tidak semua orang bisa percaya bahwa hal itu pernah benar-benar terjadi. Namun mitologi atau legenda itu boleh jadi merupakan ingatan samar-samar tentang masa lalu yang terbawa dalam alam bawah sadar. Di Indonesia, konon, pada jaman dahulu dihuni oleh makhluk halus. Bahkan sampai kinipun, kepercayaan adanya makhluk halus di hutan yang angker ataupun laut yang luaspun masih ada. Dan karena mereka bukan manusia namun suatu makhluk yang “cukup cerdas”, maka tak ada salahnya kalau kita anggap makhluk halus itu adalah alien.
Sumber agama mengatakan bahwa jin diciptakan sebelum Adam. Dan Adam pertama kali diciptakan ditempatkan dalam sorga (Taman Eden), suatu tempat yang berada di dimensi lain namun berada di bumi. Baru setelah Adam melanggar perintah Tuhan, dia diusir dan dikembali ke tempat di mana dia diambil.
ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. (Kejadian 3:23)
Pada dasarnya, Adam sebenarnya adalah makhluk surga, namun hanya karena melanggar perintah Allah dan termakan bujuk rayu Iblis, maka Adam “ditransfer” ke bumi.
waktu yang ditentukan.”
Di sini jelas diungkapkan bahwa Adam dan Hawa “dikeluarkan” dari “keadaan semula”. Pertanyaannya, dalam bentuk apakah “keadaan semula” itu?
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Jadi, di sini jelas bahwa sebenarnya Adam mulanya adalah makhluk yang ditugaskan untuk menghuni sorga (walau dia dibuat dari bahan/material dari dimensi bumi).
yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
Di sini juga jelas bahwa mulanya Allah tidak menginginkan agar Adam dan Hawa keluar dari dimensi surga, namun iblis yang merupakan musuh manusia bisa menyebabkan celaka bila terbujuk oleh rayuan mautnya.
Jadi ada dua dimensi (setidaknya), yaitu dimensi langit dan dimensi bumi. Pengertian langit di sini bukanlah langit yang berhiaskan bintang-bintang, namun merupakan dimensi gaib. Menurut apa yang dikatakan Allah sendiri melalui nabi-nabinya, Adam diciptakan dari tanah dan jelas bahwa tanah itu diambil dari unsur dimensi bumi. Namun Adam semula berada dalam lingkungan dimensi langit (gaib). Setelah Adam diusir, maka dia “ditransfer” ke dimensi bumi. Demikian juga Iblis dan bala tentaranya, mereka juga “ditransfer” ke bumi. Namun menurut saya, walau kedua makhluk yang “ditransfer” ini sama-sama berada di bumi, namun spektrum mereka tidak persis sama. Yang satu dibuat dari tanah, sementara yang lain dibuat dari api. Supaya bisa melihat, manusia harus melakukan “de-materialisasi” sementara bagi Iblis (jin) untuk bisa hadir dalam dunia manusia, mereka harus melakukan “materialisasi”.
Dari apa yang saya baca, jin dikatakan dapat beranak dan kehidupannya mirip manusia. Ada yang baik dan ada juga yang jahat, walau yang baikpun terkadang suka menjahili manusia. Menurut pandangan saya, jin ini boleh jadi yang dipercaya sebagai “The Fallen Angels”. Mereka bisa saja melakukan “materialisasi” sehingga hadir dalam kehidupan manusia, namun hal itu tidak bisa berlangsung lama. Saya tidak tahu secara persis, apakah jin dapat menghasilkan keturunan bila kawin dengan manusia. Ada yang bilang bisa dan ada juga yang bilang tidak bisa. Namun fenomena manusia kawin dengan jin masih bisa ditemui sampai saat ini.
Alien dan manusia di jaman sekarang
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Di sini nampaknya jelas, bahwa kedua makhluk, baik jin (termasuk Iblis) dan manusia mendapat suatu tugas untuk mengabdi kepada Allah. Namun seperti kita ketahui bahwa Iblis tidak patuh kepada perintah Tuhan-nya dan mungkar. Bahkan Iblis ingin menyamai kedudukan Allah. Iblis akhirnya mendapatkan murka Allah dan dihukum, namun dia minta waktunya ditangguhkan sampai akhir jaman.
Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya [529] sampai waktu mereka dibangkitkan”.
hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.
Dan hal ini juga diungkapkan dalam Kitab kejadian:
akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15)
Allah memperingatkan kepada kita (manusia), bahwa iblis dan keturunannya akan menjadi musuh bagi kita. Dan Iblis dan keturunannya berusaha menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
mereka dari jalan Engkau yang lurus,
bersyukur (ta’at).
Namun sesuai dengan “janji” iblis sendiri, tidak semua manusia akan disesatkan:
benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.
Memang, Allah sendiri menentukan bahwa Iblis tidak punya kekuasaan kepada manusia yang beriman akan kehidupan akhirat.
tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
Di sini nampak jelas, bahwa pada jaman sekarang, cukup banyak manusia yang mulai tidak mengimani adanya kehidupan akhirat. Dan kepada mereka, iblis punya kekuasaan untuk menyesatkannya. Upaya manusia untuk membuat clonning, menurut saya, adalah suatu langkah untuk membuat manusia seakan menjadi “tuhan” bagi makhluk yang diciptakannya. Dan ini merupakan langkah yang berbahaya. Dan kita tidak tahu, bagaimana upaya alien dalam “meng-gol-kan” undang-undang yang memperbolehkan clonning atau rekayasa genetika lainnya.
Kepercayaan akan kehidupan akhirat, yang menurut saya adalah sebenarnya kehidupan asli Adam di surga (pada dimensi surga), sudah banyak yang luntur. Terutama dari kalangan skeptis yang sulit sekali menerima hal-hal yang bersifat spiritual atau gaib.
Pertanyaannya, apakah ini semua merupakan upaya “penyesatan” yang dilakukan oleh alien? Dan apa saja rencana alien menjelang akhir jaman?
bersama sama dengan malaikat-malaikatnya.
orang yang mengadakannya.
yang mukhlis di antara mereka.”
kamu di antara mereka kesemuanya.
Alien dan manusia di akhir jaman
jalan kepada orang yang sesat.
Bagaimana peran alien di akhir jaman ini? Mungkin hal ini bisa menjawab pertanyaan, mengapa fenomena UFO mulai banyak muncul belakangan ini, khususnya setelah Perang Dunia II? Apakah memang benar mereka datang ke bumi dari luar angkasa karena tertarik ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki? Ataukah memang ledakan bom itu termasuk yang dinubuatkan oleh para nabi menjelang akhir jaman. Dan yang menarik adalah:
kalajengking-kalajengking di bumi. (Wahyu 9:1-3)
Sebelumnya, Yohanes melihat suatu penampakan:
sudah menjadi pahit. (Wahyu 8:10-11)
Dugaan saya (bisa saja dugaan saya salah), kejadian bintang besar yang jatuh ini sudah terjadi, yaitu terjadi pada tanggal 30 Juni 1908, ketika sebuah meteor besar menhujam ke daerah Siberia (Tunguska) dengan kekuatan 1000 kali bom atom Hirosima, menghancurkan area seluas 2100 Km persegi, dan konon getarannya tercatat sampai di Inggris, Jerman, Washington dan Jakarta.
Hirosima).
Kembali ke masalah “berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi”, menurut saya inilah alien-alien yang bakal menyerang manusia. Mengapa saya menafsirkan belalang ini sebagai alien, bukannya belalang sebagai binatang belalang yang pada umumnya. Dasarnya adalah, dalam ayat selanjutnya ada tertulis:
mereka sama seperti muka manusia… (Wahyu 9:7)
Jelas ini bukan belalang yang umum dan kepada mereka diberi tugas untuk:
memakai material Allah di dahinya. (Wahyu 9:4)
4. Hybris (alien-human)
Mengetahui adanya informasi yang telah dikumpulkan oleh kalangan ufologist bahwa ada penggolongan seperti ini, saya mencoba mengkaitkan dengan makhluk-makhluk yang bakal muncul menjelang akhir jaman. Menurut keterangan para saksi yang mengaku pernah diculik oleh alien, sebagian dari alien nordics bekerja sama dengan alien tipe grey (alien yang bermata besar). Dan ternyata, alien tipe grey dan nordics ini mempunyai master (tuan), yaitu alien tipe draco yang merupakan dari “kelas” reptil. Ini sangat menarik bila dikaitkan dengan istilah “naga” atau “ular tua”. Dan yang unik adalah, alien grey dikatakan berasal dari “insect family”, di mana saya kemudian membandingkan, apakah bentuk muka alien grey ini mirip belalang atau tidak. Dan menurut pendapat saya, bentuknya cukup mirip. Matanya yang besar, hitam, kaki/tangannya yang kurus kecil dan panjang. Jadi, bisa saja, alien tipe grey ini diperintahkan oleh alien tipe draco yang merupakan “Master”-nya untuk menyerang manusia, melakukan penculikan dan menyesatkan, termasuk menjalin konspirasi dengan manusia yang mau disesatkannya.
Pertanyaannya, bagaimana caranya itu terjadi? Bukankah mereka adalah makhluk dari dimensi lain? Bila mereka dari dimensi lain, tentunya keberadaan mereka tidak dapat kita lihat dengan mudah?
Tentunya, seperti saya kemukakan sebelumnya, kemampuan “materialisasi” diri ini sudah dapat dikuasai oleh alien. Tapi yang menjadi masalah, belum tentu mereka dapat hidup dengan lama di dimensi manusia. Oleh karena itu, mereka perlu melakukan suatu upaya agar keberadaan mereka dapat berada di dimensi manusia. Caranya, mererka akan berupa untuk mewujudkan suatu makhluk dari golongan mereka dengan “containers” manusia. Dibuatlah hybrid dan mungkin juga clonning. Mungkin untuk alasan inilah, alien melakukan penculikan pada manusia. Perlu diketahui, orang yang mengaku pernah diculik UFO bukan cuma satu atau dua saja, namun jumlahnya sangat banyak (belum lagi bila didata dengan orang-orang atau anak-anak yang mengaku pernah diculik jin).
Beberapa ahli yang mendalami masalah alien abduction, kebanyakan sepakat bahwa entity yang melakukan penculikan ini lebih bersifat spirit ketimbang fisik. Mereka mempercayai adanya makhluk dari dimensi lain dan mulai meragukan bahwa UFO berasal dari luar angkasa. Namun, uniknya, banyak di antara kalangan therapist yang menangani korban alien abduction ini mengatakan bahwa alien ini tidak mengganggu/menculi orang yang memiliki keimanan yang baik.
C. Leigh Culver, ISUR Board of Directors, yang banyak menangani kasus alien abduction mengatakan: “The evidence is such that there seems to be a multi-dimensional quality to the encounters in that the “ETs” seem to be able to operate within our space-time without any difficulty. It sometimes seems like they open a door within our space-time, their craft pops in, they take the encountrant, do their work and then pop out of our space-time. There are numerous cases of where people have been abducted, say for example 9:00pm. Then they are returned at 9:00pm, eventhough, for the encountrant several hours have past. This would suggest a multi-dimensional aspect to these phenomena.”
without negative spirits, there is no sickness or problem.”
Jadi, pada dasarnya ada perlindungan buat orang yang beriman kepada Allah. Iblis tidak akan bisa menjangkau mereka karena tidak ada kuasa yang diberikan kepadanya.
Memang, semuanya ini terdengarnya aneh dan tidak masuk akal. Saya pribadi tidak mengharap apa yang saya tulis ini dipercayai begitu saja. Saya juga tidak ingin mengubah pandangan Anda tentang masalah UFO atau lainnya. Silahkan mencari dan menemukan apa yang benar menurut Anda.
Benarkah Alien sebenarnya adalah Jin?
Banyak orang akan tertawa membaca hal ini. Apakah mungkin jin mengembangkan teknologi UFO? Dan, bukankah UFO atau alien itu datang dari luar angkasa? Coba kalau kita lihat ke arah langit, bukankah begitu banyak bintang di langit. Dan bukankah suatu hal yang mubazir bila di sana tidak ada kehidupan?
Berhubung saya ingin menjelaskan kemungkinan bahwa alien adalah jin, sementara referensi mengenai jin ini sangat terbatas dari Alkitab (Bible), maka ijinkan saya untuk menggunakan AlQuran sebagai dasar referensi saya untuk membahas masalah jin ini.
Kehidupan di bintang lain memang tak dapat dipungkiri. Sebagai halnya kehidupan yang terjadi di bumi adalah karena kehendak Allah. Semua yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh Allah.
kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.
Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
Kedua ayat suci dalam Al Quran ini menegaskan bahwa langit dan bumi adalah ciptaan Allah dan dikeduanya, baik di langit dan bumi oleh Allah juga diciptakan makhluk-makhluk melata (makhluk yang berjalan di permukaan tanah) dan menghuni baik di langit (bintang/planet lain) maupun di bumi.
Oleh karena itu, bukankah mungkin saja UFO-UFO yang datang ke bumi ini adalah “makhluk melata” yang berasal dari planet lain (extra terrestrial)? Memang benar. Namun sampai sekarangpun belum bisa dipastikan dari mana mereka (alien) berasal. Bisa saja dari luar angkasa, walau berbagai fakta nampaknya melemahkan teori “extra terrestrial”.
Dari kesaksian beberapa korban penculikan oleh aliens serta banyaknya fakta tentang UFO yang meragukan dari sudut pandang ilmiah, menyebabkan orang mulai memikirkan suatu kemungkinan bahwa kalaupun seandainya mereka berasal dari “extra-terrestral” namun berasal dari dimensi lain (other-dimension) atau istilah yang mulai dipakai saat ini adalah “ultra-terrestrial”. Isitilah “ultra-terrestrial” ini kalau dalam bahasa Indonesia lebih tepat dinamakan “alam gaib”.
Sejauh ini, makhluk gaib yang dikenal manusia ada tiga macam, yaitu:
3. jin
hendak mendurhakai Allah.
Penjelasan bahwa iblis adalah dari golongan jin adalah:
ciptakan dari tanah”.
yang sangat panas.
Persamaan bahwa baik jin dan iblis diciptakan dari api, menunjukkan atau menyimpulkan bahwa iblis adalah dari golongan jin.
Saya tidak mempersoalkan perbedaan asal usul iblis, namun saat ini, antara malaikat dan iblis merupakan entity yang berbeda. Malaikat adalah makhluk yang beriman kepada Allah serta senantiasa bertasbih dengan memuji Allah. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas “free will”, mereka hanya menjalankan apa yang menjadi perintah Allah. Berbeda dengan malaikat, iblis dan demikian juga jin (termasuk manusia) memiliki kehendak bebas (free will). Memiliki kehendak bebas (free will) berarti mempunyai nafsu. Kehendak iblis adalah menyesatkan manusia. Apakah iblis bisa berketurunan?
sebagai penolong.
Menurut kepercayaan, jin berumur panjang dan memiliki kehidupan seperti manusia namun berada di dalam dimensi yang lain. Jin mampu berketurunan dan di antara mereka ada jin yang baik dan ada juga jin yang jahat. Menurut pendapat saya, yang dimaksud dengan jin ini dalam Alkitab adalah “roh jahat”. Di sini dikatakan sebagai roh jahat adalah karena merupakan jin yang jahat. Walau demikian, bisa saja pengertian “roh jahat” ini ditafsirkan sebagai iblis secara langsung atau setan.
Kembali kepada pertanyaan, benarkah Alien sebenarnya adalah Jin? Sebenarnya hal ini sangat mungkin sekali. Di hampir semua masyarakat di dunia, memiliki kepercayaan akan adanya makhluk gaib atau “spiritual beings”. Memang, kepercayaan terhadap hal seperti ini lebih banyak dijumpai pada masyarakat tradisional daripada masyarakat modern. Misalnya, di Indonesia dikenal adanya jin, tuyul, kuntilanak, dan lain sebagainya. Orang Indian di daratan Amerika juga mempercayai adanya makhluk-makhluk halus berupa roh yang menjaga dan juga kadang ada yang mengganggu.
Sebelum menjawab pertanyaan, apakah alien adalah jin, sebenarnya perlu dipertanyakan terlebih dahulu kepada diri kita masing-masing, apakah kita percaya pada adanya makhluk hidup yang berada di dimensi lain atau yang sering kita sebut sebagai alam gaib? Dan dimensi lain itu, menurut kepercayaan banyak orang, sebenarnya juga berada di bumi ini.
Bagi orang yang skeptis, tentunya tidak mudah untuk mempercayai makhluk gaib. Dan juga mereka tidak akan bisa menerima penjelasan dari sudut pandang agama. Mereka membutuhkan suatu penjelasan atau bukti-bukti yang benar-benar ilmiah, fisikal dan dapat dirumuskan secara pasti.
Dasar Pemikiran Alien adalah Jin
Bila kita mempercayai adanya jin atau makhluk halus, maka kita akan bertanya, di manakah mereka berada. Menurut kepercayaan, jin adalah makhluk yang menghuni bumi dan diciptakan sebelum Adam.
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
Apa tujuan Allah menciptakan jin?
mengabdi kepada-Ku.
yang menyembah jin.
banyakan mereka beriman kepada jin itu”.
Apakah jin mampu mengembangkan teknologi luar angkasa?
dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Di sini kita bisa melihat bahwa hakekat jin sebenarnya tidak berbeda dengan manusia. Keduanya adalah makhluk ciptaan Allah, keduanya mampu berketurunan dan bisa mati (hanya saja jin umurnya lebih panjang dan khusus untuk iblis waktu kematiannya ditangguhkan hingga akhir jaman), keduanya membutuhkan kekuatan (teknologi) untuk menembus langit dan bumi. Di sini ada suatu pemikiran, bahwa menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi ini, sebenarnya bisa juga diartikan sebagai menembus ke dimensi lain, yaitu dimensi langit dan dimensi bumi (manusia).
Menurut cerita beberapa orang yang mengaku bertemu dengan jin, maka kita bisa menyimpulkan bahwa beberapa jin (tidak semua), memiliki kemampuan untuk masuk ke dimensi manusia. Dan menurut pengalaman beberapa paranormal yang mengaku dapat berjalan-jalan ke alam jin, menunjukkan bahwa manusia juga dapat masuk ke dimensi jin.
Dan bila hal ini memang benar, bahwa jin bisa memasuki dimensi manusia, maka bisa saja kehadiran mereka itu dianggap alien oleh manusia. Dan karena mereka adalah makhluk yang asing dan aneh, sementara orang mungkin tidak berpikir akan adanya kemungkinan kehidupan di dimensi lain, maka alien itu akan dianggap berasal dari planet lain.
Beberapa korban kasus alien abduction menceritakan bahwa mereka melihat alien menembus tembok, tiba-tiba muncul dan menghilang, menunjukkan bahwa gejala seperti itu tidak berbeda dengan fenomena pemunculan jin. Persoalannya, menurut saya, jin juga mengalami perkembangan teknologi dan kebudayaan. Seperti halnya manusia, perkembangan teknologi di antara negara berbeda-beda. Ada yang masih memakai tombak, tapi ada juga yang sudah pakai rudal. Demikian juga bangsa jin, menurut saya, bisa saja jin yang ada di Indonesia, berbeda dengan jin yang ada di Eropa atau Amerika, misalnya.
Banyak ahli psikoterapis yang menangani kasus alien abduction akhirnya berkesimpulan bahwa alien yang menculik manusia merupakan suatu pekerjaan dari “spiritual beings” atau makhluk halus. Ini menjelaskan kenapa ada yang diculik pada jam 09.00 dan dikembalikan jam 09.00 juga. Padahal mereka merasa berjam-jam ketika diculik. Bahkan ada kasus yang unik, korban penculikan diambil jam 9.00 namun dikembalikan jam 7.00. Jadi, kasus-kasus seperti ini merupakan kasus perpindahan dimensi, di mana dimensi waktu kita bisa saja berbeda dengan waktu di dimensi lain.
Menurut kepercayaan, bentuk dan macam jin beraneka ragam, salah satunya adalah jin yang dapat terbang. Apakah mereka ini yang dimaksud dengan UFO? Dan apakah ini ada kaitannya dengan ayat dalam Surat Paulus kepada jemaat di Efesus: “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Ef 6:12)
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Ef 6:12)
Saya pribadi tidak menutup kemungkinan akan adanya kehidupan di luar angkasa yang sangat luas ini. Namun, menghadapi fenomena alien akhir-akhir ini, nampaknya yang kita hadapi bukanlah alien dari luar angkasa, melainkan alien dari dimensi lain.
Bila memang benar bahwa Iblis itu adalah “godfather” dari jin dan jin adalah alien yang kita kenal, maka tentunya sesuai dengan nubuatan dalam kitab-kitab suci, Iblis dan bala tentaranya akan beraksi kembali menjelang akhir jaman. Pertanyaannya, apakah masa kini memang merupakan masa menjelang akhir jaman? Akhir jaman bukanlah kiamat, namun akhir jaman adalah masa di mana jaman nantinya akan diperbaharui, diciptakan bumi dan langit yang baru. Entah bagaimana bentuknya, itu tergantung kepercayaan kita masing-masing.
Memang, banyak yang akan “kecewa” bila ternyata alien itu cumalah “bala tentara Iblis” atau “jin”. Pada prinsipnya, tak terkecuali saya, merasa kecewa juga akan kenyataan ini, di mana saya dulu berharap bahwa alien adalah makhluk dari luar angkasa yang baik hati. Namun adanya fakta-fakta yang saya temukan, membuat saya berpikir, haruskah saya mempercayai hal yang nampaknya benar itu, atau saya tetap keras kepala dengan pandangan yang lama?
Perjalanan antar dimensi bukanlah hal yang mustahil. Bahkan, konon, sebenarnya tidak diperlukan teknologi yang canggih untuk melakukannya. Dan bicara soal “canggih” sebenarnya hal ini adalah relatif. Kita tahu bahwa sejarah perkembangan manusia yang disebut homo sapiens, baru ribuan tahun saja, paling tidak belum sampai 10 ribu tahun. Sebelum masa itu, bangsa yang mungkin bisa disebut mirip dengan manusia adalah bangsa Neanderthal. Awal dari manusia modern adalah manusia Cro Magnon atau manusia gua. Sementara jauh sebelum Neanderthal, ada bangsa yang menghuni bumi ini, yang cukup cerdas, yakni yang kita sebut sebagai Homo Erectus, sebagian dari mereka hidup di Cina (peking), Jawa (manusia Trinil), sebagian Afrika dan sebagian juga di Eropa.
Menurut pemikiran saya, Adam adalah golongan dari manusia pertama jenis Homo Sapiens, yang mulai ada (diciptakan) sekitar 7000 tahun yang lalu. Sebelum Adam, bumi ini sudah dihuni oleh “manusia” jenis lain yang boleh jadi sudah memiliki teknologi yang maju. Siapakah mereka? Apakah mereka itu adalah yang kita anggap sebagai alien?
Menurut Plato di bumi ini ribuan tahun yang lalu ada bangsa Atlantis yang sangat maju. Memang, diduga ada peradaban yang maju sebelum Adam, yakni bangsa Atlantis dan Lemuria. Atlantis berada di daerah Atlantik, sementara Lemuria berada di daerah Indonesia ini (Kawasan Asia Tenggara). Kedua bangsa ini menurut para ahli “sudah punah”. Namun pertanyaannya, apakah memang benar sudah punah? Apakah mereka masih tetap ada, namun mereka hidup di dimensi lain? Kalau memang benar berada di dimensi lain, dari mana kita mengetahui adanya bangsa tersebut? Bisa saja dari orang yang pernah “menjelajah” ke dimensi lain, baik secara sengaja atau tidak, atau mungkin ada di antara mereka yang berhasil menyeberang ke dimensi kita dan memberitahu tentang keberadaannya. Oleh karena itu, mencari sisa-sisa peradaban mereka menurut saya adalah sulit, karena sebenarnya mereka berada di “spektrum” yang lain.
Kita punya banyak legenda dan mitologi, yang tentunya tidak semua orang bisa percaya bahwa hal itu pernah benar-benar terjadi. Namun mitologi atau legenda itu boleh jadi merupakan ingatan samar-samar tentang masa lalu yang terbawa dalam alam bawah sadar. Di Indonesia, konon, pada jaman dahulu dihuni oleh makhluk halus. Bahkan sampai kinipun, kepercayaan adanya makhluk halus di hutan yang angker ataupun laut yang luaspun masih ada. Dan karena mereka bukan manusia namun suatu makhluk yang “cukup cerdas”, maka tak ada salahnya kalau kita anggap makhluk halus itu adalah alien.
Sumber agama mengatakan bahwa jin diciptakan sebelum Adam. Dan Adam pertama kali diciptakan ditempatkan dalam sorga (Taman Eden), suatu tempat yang berada di dimensi lain namun berada di bumi. Baru setelah Adam melanggar perintah Tuhan, dia diusir dan dikembali ke tempat di mana dia diambil.
ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. (Kejadian 3:23)
Pada dasarnya, Adam sebenarnya adalah makhluk surga, namun hanya karena melanggar perintah Allah dan termakan bujuk rayu Iblis, maka Adam “ditransfer” ke bumi.
waktu yang ditentukan.”
Di sini jelas diungkapkan bahwa Adam dan Hawa “dikeluarkan” dari “keadaan semula”. Pertanyaannya, dalam bentuk apakah “keadaan semula” itu?
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Jadi, di sini jelas bahwa sebenarnya Adam mulanya adalah makhluk yang ditugaskan untuk menghuni sorga (walau dia dibuat dari bahan/material dari dimensi bumi).
yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
Di sini juga jelas bahwa mulanya Allah tidak menginginkan agar Adam dan Hawa keluar dari dimensi surga, namun iblis yang merupakan musuh manusia bisa menyebabkan celaka bila terbujuk oleh rayuan mautnya.
Jadi ada dua dimensi (setidaknya), yaitu dimensi langit dan dimensi bumi. Pengertian langit di sini bukanlah langit yang berhiaskan bintang-bintang, namun merupakan dimensi gaib. Menurut apa yang dikatakan Allah sendiri melalui nabi-nabinya, Adam diciptakan dari tanah dan jelas bahwa tanah itu diambil dari unsur dimensi bumi. Namun Adam semula berada dalam lingkungan dimensi langit (gaib). Setelah Adam diusir, maka dia “ditransfer” ke dimensi bumi. Demikian juga Iblis dan bala tentaranya, mereka juga “ditransfer” ke bumi. Namun menurut saya, walau kedua makhluk yang “ditransfer” ini sama-sama berada di bumi, namun spektrum mereka tidak persis sama. Yang satu dibuat dari tanah, sementara yang lain dibuat dari api. Supaya bisa melihat, manusia harus melakukan “de-materialisasi” sementara bagi Iblis (jin) untuk bisa hadir dalam dunia manusia, mereka harus melakukan “materialisasi”.
Dari apa yang saya baca, jin dikatakan dapat beranak dan kehidupannya mirip manusia. Ada yang baik dan ada juga yang jahat, walau yang baikpun terkadang suka menjahili manusia. Menurut pandangan saya, jin ini boleh jadi yang dipercaya sebagai “The Fallen Angels”. Mereka bisa saja melakukan “materialisasi” sehingga hadir dalam kehidupan manusia, namun hal itu tidak bisa berlangsung lama. Saya tidak tahu secara persis, apakah jin dapat menghasilkan keturunan bila kawin dengan manusia. Ada yang bilang bisa dan ada juga yang bilang tidak bisa. Namun fenomena manusia kawin dengan jin masih bisa ditemui sampai saat ini.
Alien dan manusia di jaman sekarang
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Di sini nampaknya jelas, bahwa kedua makhluk, baik jin (termasuk Iblis) dan manusia mendapat suatu tugas untuk mengabdi kepada Allah. Namun seperti kita ketahui bahwa Iblis tidak patuh kepada perintah Tuhan-nya dan mungkar. Bahkan Iblis ingin menyamai kedudukan Allah. Iblis akhirnya mendapatkan murka Allah dan dihukum, namun dia minta waktunya ditangguhkan sampai akhir jaman.
Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya [529] sampai waktu mereka dibangkitkan”.
hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.
Dan hal ini juga diungkapkan dalam Kitab kejadian:
akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15)
Allah memperingatkan kepada kita (manusia), bahwa iblis dan keturunannya akan menjadi musuh bagi kita. Dan Iblis dan keturunannya berusaha menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
mereka dari jalan Engkau yang lurus,
bersyukur (ta’at).
Namun sesuai dengan “janji” iblis sendiri, tidak semua manusia akan disesatkan:
benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil”.
Memang, Allah sendiri menentukan bahwa Iblis tidak punya kekuasaan kepada manusia yang beriman akan kehidupan akhirat.
tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
Di sini nampak jelas, bahwa pada jaman sekarang, cukup banyak manusia yang mulai tidak mengimani adanya kehidupan akhirat. Dan kepada mereka, iblis punya kekuasaan untuk menyesatkannya. Upaya manusia untuk membuat clonning, menurut saya, adalah suatu langkah untuk membuat manusia seakan menjadi “tuhan” bagi makhluk yang diciptakannya. Dan ini merupakan langkah yang berbahaya. Dan kita tidak tahu, bagaimana upaya alien dalam “meng-gol-kan” undang-undang yang memperbolehkan clonning atau rekayasa genetika lainnya.
Kepercayaan akan kehidupan akhirat, yang menurut saya adalah sebenarnya kehidupan asli Adam di surga (pada dimensi surga), sudah banyak yang luntur. Terutama dari kalangan skeptis yang sulit sekali menerima hal-hal yang bersifat spiritual atau gaib.
Pertanyaannya, apakah ini semua merupakan upaya “penyesatan” yang dilakukan oleh alien? Dan apa saja rencana alien menjelang akhir jaman?
bersama sama dengan malaikat-malaikatnya.
orang yang mengadakannya.
yang mukhlis di antara mereka.”
kamu di antara mereka kesemuanya.
Alien dan manusia di akhir jaman
jalan kepada orang yang sesat.
Bagaimana peran alien di akhir jaman ini? Mungkin hal ini bisa menjawab pertanyaan, mengapa fenomena UFO mulai banyak muncul belakangan ini, khususnya setelah Perang Dunia II? Apakah memang benar mereka datang ke bumi dari luar angkasa karena tertarik ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki? Ataukah memang ledakan bom itu termasuk yang dinubuatkan oleh para nabi menjelang akhir jaman. Dan yang menarik adalah:
kalajengking-kalajengking di bumi. (Wahyu 9:1-3)
Sebelumnya, Yohanes melihat suatu penampakan:
sudah menjadi pahit. (Wahyu 8:10-11)
Dugaan saya (bisa saja dugaan saya salah), kejadian bintang besar yang jatuh ini sudah terjadi, yaitu terjadi pada tanggal 30 Juni 1908, ketika sebuah meteor besar menhujam ke daerah Siberia (Tunguska) dengan kekuatan 1000 kali bom atom Hirosima, menghancurkan area seluas 2100 Km persegi, dan konon getarannya tercatat sampai di Inggris, Jerman, Washington dan Jakarta.
Hirosima).
Kembali ke masalah “berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi”, menurut saya inilah alien-alien yang bakal menyerang manusia. Mengapa saya menafsirkan belalang ini sebagai alien, bukannya belalang sebagai binatang belalang yang pada umumnya. Dasarnya adalah, dalam ayat selanjutnya ada tertulis:
mereka sama seperti muka manusia… (Wahyu 9:7)
Jelas ini bukan belalang yang umum dan kepada mereka diberi tugas untuk:
memakai material Allah di dahinya. (Wahyu 9:4)
4. Hybris (alien-human)
Mengetahui adanya informasi yang telah dikumpulkan oleh kalangan ufologist bahwa ada penggolongan seperti ini, saya mencoba mengkaitkan dengan makhluk-makhluk yang bakal muncul menjelang akhir jaman. Menurut keterangan para saksi yang mengaku pernah diculik oleh alien, sebagian dari alien nordics bekerja sama dengan alien tipe grey (alien yang bermata besar). Dan ternyata, alien tipe grey dan nordics ini mempunyai master (tuan), yaitu alien tipe draco yang merupakan dari “kelas” reptil. Ini sangat menarik bila dikaitkan dengan istilah “naga” atau “ular tua”. Dan yang unik adalah, alien grey dikatakan berasal dari “insect family”, di mana saya kemudian membandingkan, apakah bentuk muka alien grey ini mirip belalang atau tidak. Dan menurut pendapat saya, bentuknya cukup mirip. Matanya yang besar, hitam, kaki/tangannya yang kurus kecil dan panjang. Jadi, bisa saja, alien tipe grey ini diperintahkan oleh alien tipe draco yang merupakan “Master”-nya untuk menyerang manusia, melakukan penculikan dan menyesatkan, termasuk menjalin konspirasi dengan manusia yang mau disesatkannya.
Pertanyaannya, bagaimana caranya itu terjadi? Bukankah mereka adalah makhluk dari dimensi lain? Bila mereka dari dimensi lain, tentunya keberadaan mereka tidak dapat kita lihat dengan mudah?
Tentunya, seperti saya kemukakan sebelumnya, kemampuan “materialisasi” diri ini sudah dapat dikuasai oleh alien. Tapi yang menjadi masalah, belum tentu mereka dapat hidup dengan lama di dimensi manusia. Oleh karena itu, mereka perlu melakukan suatu upaya agar keberadaan mereka dapat berada di dimensi manusia. Caranya, mererka akan berupa untuk mewujudkan suatu makhluk dari golongan mereka dengan “containers” manusia. Dibuatlah hybrid dan mungkin juga clonning. Mungkin untuk alasan inilah, alien melakukan penculikan pada manusia. Perlu diketahui, orang yang mengaku pernah diculik UFO bukan cuma satu atau dua saja, namun jumlahnya sangat banyak (belum lagi bila didata dengan orang-orang atau anak-anak yang mengaku pernah diculik jin).
Beberapa ahli yang mendalami masalah alien abduction, kebanyakan sepakat bahwa entity yang melakukan penculikan ini lebih bersifat spirit ketimbang fisik. Mereka mempercayai adanya makhluk dari dimensi lain dan mulai meragukan bahwa UFO berasal dari luar angkasa. Namun, uniknya, banyak di antara kalangan therapist yang menangani korban alien abduction ini mengatakan bahwa alien ini tidak mengganggu/menculi orang yang memiliki keimanan yang baik.
C. Leigh Culver, ISUR Board of Directors, yang banyak menangani kasus alien abduction mengatakan: “The evidence is such that there seems to be a multi-dimensional quality to the encounters in that the “ETs” seem to be able to operate within our space-time without any difficulty. It sometimes seems like they open a door within our space-time, their craft pops in, they take the encountrant, do their work and then pop out of our space-time. There are numerous cases of where people have been abducted, say for example 9:00pm. Then they are returned at 9:00pm, eventhough, for the encountrant several hours have past. This would suggest a multi-dimensional aspect to these phenomena.”
without negative spirits, there is no sickness or problem.”
Jadi, pada dasarnya ada perlindungan buat orang yang beriman kepada Allah. Iblis tidak akan bisa menjangkau mereka karena tidak ada kuasa yang diberikan kepadanya.
Memang, semuanya ini terdengarnya aneh dan tidak masuk akal. Saya pribadi tidak mengharap apa yang saya tulis ini dipercayai begitu saja. Saya juga tidak ingin mengubah pandangan Anda tentang masalah UFO atau lainnya. Silahkan mencari dan menemukan apa yang benar menurut Anda.
0 komentar:
Posting Komentar