Karakter letusan Gunung Merapi kali ini mengalami perubahan yang sangat besar. Merapi mengalami periode letusan panjang di atas 100 tahun dengan energi yang sangat besar.
Berbeda dengan siklus pendek antara 4-6 tahun yang hanya terjadi luncuran awan panas alias wedhus gembel dan pembentukan kubah lava. Demikian dikemukakan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sukhyar saat berbincang dengan okezone, Jumat (5/11/2010).
“Siapapun di Yogyakarta dan para ahli tidak pernah memiliki dan mengalami peristiwa letusan yang masuk siklus panjang,” ungkapnya. Artinya, letusan Merapi saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam periode panjang di atas 100 tahun. “Ini letusannya dahsyat, ada awan panas, lontaran lava pijar, abu vulkanik,” imbuhnya.
Menurut Sukhyar, dari sinyal sismik diperoleh informasi jika aktivitas Merapi meningkat. Letusan terus berlangsung, lontaran awan panas dan lava pijar setinggi 7,5 km dan abu vulkanik. “Letusan jatuh di semua lereng gunung atau semua sektor yang menujukan volume dapur magma yang sangat besar dan tekanan gas tinggi,” papar Sukhyar.
Sekadar diketahui, sejak Rabu 3 November hingga siang ini Gunung Merapi terus memuntahkan isi perutnya. Akibatnya, hingga radius 15 km terkena dampak letusan. Sebab itu, pihak otoritas sudah memperluas radius aman Merapi hingga 20 km.
Pada letusan dini hari tadi, dilaporkan korban tewas sebanyak 73 orang. Korban tersebar di dua wilayah, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 69 korban dan empat korban di Jawa Tengah.
0 komentar:
Posting Komentar